Friday 1 May 2015

Lokalisasi Prostitusi Di Jakarta? Bagaimana dengan Indonesia?

Belakangan ini ada hal yang menarik yang sedang menjadi topik hangat pembicaraan bagi warga Jakarta pada khususnya. Hal ini terkait dengan pemberitaan dimedia massa tentang satu hal, PROSTITUSI. Pembuktian tentang kasus prostitusi dibeberapa daerah dijakarta yang berhasil diungkap oleh aparat terkait berhasil menyita perhatian masyarakat luas, yang paling heboh adalah ketika terbongkarnya kasus prostitusi yang bisa terbilang sangat rapi dan elegan. Apartement Kalibata City menjadi saksi bisu tentang transaksi jual beli hawa nafsu yang dilakukan disana. Walaupun warga yang tinggal disana tahu akan hal tersebut, namun apa daya mereka tak mampu untuk mengatasi hal itu.


Banyak pihak yang berkomentar tentang kejadian tersebut, dari warga sipil hingga aparat pemerintahan turut bersuara menanggapi hal tersebut. Sebenarnya ada apa dengan pemerintah kita, ada apa dengan undang-undang kita, ada apa dengan masyarakat kita, ada apa dengan moral kita, ada apa dengan agama kita, ada apa dengan Pancasila.

Berbagai tanggapan pun muncul, mulai dari membasmi prostitusi hingga pada opini untuk menempatkan LOKALISASI untuk para pelaku prostitusi. Yang tak kalah menarik, bahkan salah satu media televisi mengadakan ulasan mengenai hal itu. Namun apa yang didapatkan? hanya perseteruan dan penekanan tentang pendapat masing-masinglah yang merasa paling benar hingga jawaban akhir dari suacu acara itu tidaklah ada. Ironis memang melihat kenyataan bahwa untuk mendapatkan jawaban dan solusi terbaik saja dari hal tersebut kita butuh waktu yang tidak sedikit untuk menyelesaikannya.

Sekedar untuk mengingatkan, prostitusi itu terjadi bukan hanya di Jakarta tapi juga disetiap daerah diseluruh penjuru negeri. Bahkan di negara kita Indonesia pun hal ini sudah berlangsung sejak lama. Entah siapa yang harus dipersalahkan dalam kasus ini, yang pasti dimana ada penjual disitu ada pembeli.

Semakin kreatifnya cara yang dilakukan para pelaku prostitusi ini seakan menjadi tamparan yang keras pada negeri kita disegala bagian. Apa sebenarnya yang ingin di katakan para pelaku prostitusi? apa yang sebenarnya telah dilakukan Pemerintah? Apa yang sebenarnya telah masyarakat lakukan terhadap para pelaku tersebut? Siapa yang mengambil untung akan situasi ini? siapa yang akan merugi akan keadaan ini? kembali muncul lagi pertanyaan yang hanya membuat ini menjadi polemik di Indonesia.

Seharusnya hal ini tidak perlu terjadi di Indonesia, negeri yang ku cinta. Bijaksanalah wahai saudaraku, pada dasarnya tak ada manusia yang ingin dipersalahkan dan semuanya merasa paling benar. Renungilah dahulu tentang siapa kita didunia ini, apa yang sudah kita lakukan pada Tuhan kita, apa yang sudah kita lakukan dengan sesama kita, apa yang sudah kita lakukan dengan alam kita. ketiga hubungan yang saya sebutkan tadi adalah dasar kita untuk menilai diri kita sendiri.

Seberapa hebatkah kita hingga kita berhak untuk memutuskan apa yang terbaik untuk mereka para pelaku prostitusi tersebut? Mari kita ubah diri kita dan kita ajarkan pada anak cucu kita yang terbaik agar tak ada lagi kartini-kartini kecil yang terjun kedunia tersebut. Dengan begitu bukan hanya para kartini yang terselamatkan, namun juga Gatotkaca cilik turut selamat. Bukan hanya itu, bahkan tidak mustahil yang namanya kejahatan dan segala sesuatu yang buruk akan hilang atau setidaknya berkurang drastis di Negeri Kepulauan ini. 

"Hati yang menangis melihat hal ini tidak akan ada gunanya jika tak ada tindakan dari jeritan kesedihan itu" -David Jhon  Feri Rumahorbo-


No comments:

Post a Comment