Bearing merupakan
bantalan potos untuk menopang elemen berputar lainnya sehingga
putaran atau gerakan bolak baliknya dapat berlangsung secara halus,
aman supaya saat perpindahan daya mengurangi terjadinya
kehilangan
daya akibat gesekan. Kondisi fisik bearing harus kokoh untuk
memungkinkan poros bekerja dengan baik. Dalam hal pemasangan dan
pelepasan bearing ternyata tidak sembarangan, untuk
melakukannya harus mengikuti prosedur yang benar agar tidak terjadi
kerusakan pada poros dan bearing.
Bearing ternyata
merupakan memegang peranan yang penting pada elemen mesin karena
fungsinya sendiri yang telah dijelaskan diatas. Penggunaan Bearing
sendiri telah diaplikasikan sejak lama yaitu dengan pembuktian pada
penemuan Kereta Sederhana yang telah berusia 5000 tahun di Euphrates
tak jauh dari Sungai Tigris.
Bearing ternyata
dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
1. Atas Dasar Gerakan
Bantalan Terhadap Poros.
2. Atas Dasar Arah Beban.
Untuk klasifikasi Bearing
Atas Dasar Gerakan Bantalan Terhadap Poros dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu Rolling Bearing dan Sliding Bearing. Prinsip
Kerjanya Rolling Bearing ini adalah terjadinya gesekan
gelinding antara bagian yang berputar dengan bagian yang diam dengan
perantaraan elemen seperti bola, rol, atau rol jarum dan rol bulat.
Sementara itu prinsip kerja dari Sliding bearing itu sendiri
adalah terjadinya gesekan luncur antara poros dan bantalan
dikarenakan permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan
lapisan pelumas sebagai perantaranya.
Bearing Atas Dasar
Arah Beban ini juga terdiri dari 3 macam, yaitu Bantalan Radial,
Bantalan Aksial dan Bantalan Gelinding Khusus.
1. Bantalan Radial ialah
bantalan dimana arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak
lurus terhadap sumbu poros.
2. Bantalan Aksial ialah
bantalan dimana arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu poros.
3. Bantalan Gelinding
Khusus ialah bantalan yang dapat menumpu beban yang arahnya sejajar
tegak lurus sumbu poros.
No comments:
Post a Comment